Pages

Kamis, 26 Maret 2009

Serba Serbi Cinematography

Nah..kali ini kita akan membahas tentang sinematografi atau yang sering disebut sebagai dunia per-film-an. Bagi teman-teman yang suka and gila banget ama yang namanya dunia film, disini nih kita beber abis tentang tata cara pembutan film hingga tuntas tas tas tas…..eheheheheheh kepanjangan ya..
Sebelum kita melangkah lebih jauh, awal and awal sekali kita harus tau bahwa dalam dunia film itu terbagi dalam tiga bagian…pra produksi, produksi dan pasca produksi. Penting banget untuk mengetahui ketiga hal tersebut, sebab ketiga hal tersebut harus dipahami dan dilakukan dengan baik. Ya pastinya ingin dapat gambar yang baik.

PRA PRODUKSI

Dalam bagian ini, kita harus mempersiapkan naskah film atau yang sering disebut dengan scenario. Apa itu scenario? Sebelum membhas tentang penulisa sekenario, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang prinsip bahasa film, camera angle dan gerakan kamera, dan cara penyampaian informasi…wah banyak ya.
1.. prinsip bahasa film
a. gambar; sebagai sarana utama yang terdiri dari:
-setting,
-Property
-Cahaya (untuk memberikan suasana tertentu)

b. suara; sebagai sarana penunjang yang terdiri:
-dialog,
-sound effect
-ilustrasi musik

2. camera angle dan gerakan kamera
camera angle dan gerakan kamera merupakan petunjuk teknis yang perlu diketahui oleh penulis scenario. Tujuannya, pembaca—sutradara—dapat mengungkap informasi dalam scenario dengan tepat sehingga efek yang diharapkan juga tepat.
a. camera angle
sebuah adegan bisa direkam oleh kamera dengan berbagai sudut pengambilan gambar. Tiap sudut (angle) memiliki maksud tertentu. Ditinjau dari tinggi rendahnya kamera terhadap obyek yang akan direkam sudut pengambilan gambar umumnuya terbagi dalam tiga kelompok yaitu hight angle, low angle, dan eye level.
1. hight angle
untuk mendapat posisi high angle, tempatkan posisi kamera lebih tinggi dari obyek, biasanya ini digunakan untuk menunjukkan superioritas atau dominasi seoerang tokoh atas tokoh lainnya.
2. low angle
adalah kebalikan dari high angle, umumnya memberi kesan lemah, tak berdaya atau kekaguman atas obyek atau tokoh lain. Dalam kontek ruang, high-low angle ini menunjukkan tinggi rendahnya posisi tokoh berada.

3. eye level
eye level adalah posisi kamera sejajar dengan mata sang tokoh dalam gambar yang kita rekam.

b. Gerakan kamera
Agar gambar dalam talk show kita tampak variatif sehingga menjadi lebih enak ditonton, kita dapat menggunakan gerakan kemerma. Untuk kamera handycam ada dua maca gerakan yaitu pan dan tilt. Variasi lain yang bisa ktia gunakan adalah zoom, track in/track out, dan follow through.
1.. pan
pan adalah gerakan kamera dengan poros horizontal ke kanan dank e kiri.
2. tilt
tilt adalah gerakan kemera dengan poros vertical ke atas atau ke bawah.
3. zoom
zoom adalah gerakan shot dengan menggunakan fasilitas yang ada di kamera, yang membuat sebuah obyek long shot (jarak jauh) menjadi close up (zoom in) atau sebaliknya, jarak yang dekat menjadi jauh (zoom out).
4. track in/track out
adalah gerakan kamera menjauhi atau mendekati obyek. Berbeda dengan zoom, gerakan ini dibantu oleh kereata pendorong atau dolly.
5. follow trough
follow trough ini adalah gerakan kamera dengan mengikuti obyek bergerak. Berbeda dengan panning, gerakan ini dilakukan dengan cara kamera ikut bergerak searah dengan gerakan obyek.

PENULISAN SKENARIO

Langkah-langkah dalam penulisan scenario mencakup penentuan tema, penulisan basic story, synopsis, treatment dan scenario.
1. penentuan tema : tema merupakan pokok pikiran yang adipakai sebagia dasar cerita. Dalam satu kalimat yang jernih pengertiannya, tema harus menjelaskan film ini tentang siapa yang bagaimana.
2. basic story : merupakan akar dari struktur cerita. Basic story menjadi pegangan bagi penulis dalam mengembangkan cerita, meskipun ditulis dengan sata ringkas dan padat, basic story harus mangandung : tempat dan periode terjadinya cerita, tokoh utama dan tokoh penting lainnya, konflik, manajemen konflik, diskripsi ringkas perekembangan utama dari plot dan klimaks dan penyelesaian problem.
3. synopsis : sisnopsis berisi ikhtisar dari cerita yang dimuat semua data dan informasi yang diperlukan oleh ceirta tersebut untuk dikemas menjadi filme menurut panjang yang diperlukan. Loleh karena itu, hal-hal di bawah ini dalah synopsis harus jelas: jalur dan isi cerita, semua ketergantungan, motive, kehendak dan tujuan. Semua hambatan dan cara penyelesaiannya, kareakteristik tokoh-tokoh yang terllibat, karaketeristik tempat dan waktu kejadian. Serta pokok2 pembicaraan.
4. treatment : sebelum isis yang termuat dalam synopsis dipindahkan menjadi scenario, perlu dibuata sketsa dahulu. Sketsa inilah yang disebut treatment. Jadi, bisa dikatakan treatment adalah kerangka scenario. Tugas utama dalam treatment adalah memubuat sketsa penataan konstruksi dramatic. Dalam bentuk sketsa ini, kita akan lebih mudah memindah-mindah letak urutan kejadian agar betul-betul tepat.
Penuturan dalam treatment merupakan penuturan filmis, maka urutan kalimat sudah merupakan urutan garis besar kejadiannya dalam film nanti.
5. scenario : scenario merupakan blue print dari pembuatan sebuah film, naskah ini harus jelas mempunyai kesanggupan untuk memberikan gambaran yang jeals dan efektif tentang bagaimana yang ingin disampaikan itu menjelma menjadi film.
a. penuturan filmis : diskripsi dlam scenario adalah untuk memancing citra sinematografis para pembaca. Urutan kalimat dalam kejadian, sudah merupaklan urutan kejadian yang bakal muncul dalam film. Penggunaan kata harus efisien.
b. Scene : deskripsi yang disampaikan dikelompokkan dalam scene. Dlam satu scenen hanya memuat peristiwa yang berlangsung padasuatu tempat dan waktu tertentu.
c. Informasi gambar dan suara terpisah
d. Petunjuk teknis.


cukup disini dulu lah....nanti kita terusin lagi..
abdul gani
semester 4
070131100002

Jumat, 13 Maret 2009

congrutulations

Selamat bagi pemilik tulisan “PENGERTIAN FOTOGRAFI” karya saudara Arif mustofa dan “GANG DOLLY N GANG TEXAS UNIJOYO..AH..IH..UH” karya saudara citra dara v t. (hehehe karya sendiri).

Merupakan tulisan paling banyak dibaca oleh pengunjung. Untuk itu mari kita menghasilkan tulisan-tulisaan yang banyaak dibutuhkan orang lain, selain itu merupakan bukti eksisensi jutusan komuniksi unijoyo yang menambah refrensi di dunia blog.


Hadiah menyusul dan honorariumnya ngutang dulu yach….


Selamat. Daan teruslah berkarya.


ttd OP
 
Powered by Blogger